Selain Sekdes, BPD Memperkuat Rotasi-Mutasi Guru Tonda, Diduga Dendam Politik

Keterangan foto: Anggota BPD Desa Tonda, Irfan.

Kabupaten Bima,KabaroposisiNTB.Com--Beberapa waktu lalu, Sekretaris Desa (Sekdes) yang menduga Rotasi-Mutasi Guru di Desa Tonda, kuat dugaan dendam politik 2020 lalu. Kali ini, Irfan (36), seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menyatakan hal yang sama atas mutasi guru SDN Tonda Anwar Abdollah oleh Bupati Bima Indah Dhamyanti Putri.

Menurut dia, dugaan tersebut menguak adanya surat keputusan (SK) keluar pada Senin (11/10), namun SK tersebut diserahkan pada Kamis ( 21/10), dan itu sangat tidak bisa diterima secara logika atau akal sehat oleh masyarakat Tonda.

“Ya, itu kuat diduga dendam politik,” kata Irfan, ke awak media di Tonda, Minggu (28/10/2021) pagi.

Selain itu, pasca pilkada lalu, memang beredar isu tak sedap bagi ASN (Jajaran Pendidikan, Red) di Desanya yang diduga mendukung selain Incambent akan dipindahkan," katanya. 

Sambung dia lagi, merujuk pada SK yang keluar, seharusnya itu diserahkan sesuai tanggal pada yang bersangkutan. Malah ini, tidak diserahkan pada saat itu, hal ini semakin memperkuat dugaan dendam politik, Ujar Irfan.

“Ya, itu tidak bisa diterima dengan akal sehat kami. Sehingga itulah mendasar kuat dugaan kami karena dendam politik,” ujarnya

“Ini kan pembodohan publik yang kemudian disetting jauh sebelum, atas kekuasaan bupati agar menindas guru yang berkompeten itu,” sebutnya.

Ironisnya, itu sangat tampak disetting, tambah dia, jika dilihat penyerahan SK tersebut setelah Anwar menyelesaikan seluruh administrasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Kalau tidak dendam politik, kenapa harus tunggu Anwar selesaikan penandatanganan dana BOS tersebut. Ini memang benar-benar kejam,” tegasnya.

Dia mempertanyakan, jika kebijakan bupati selalu erat kaitan dengan politik yang kina hari kian menjamu di bawah pemerintahan Indah Dhamyanti Putri ini, lantas mau dikemanakan sistem pendidikan?

“Ya, itu khususnya pendidikan di Tonda, dan ini sangat menciderai generasi pendidikan yang berkelanjutan. Bahkan bukan membuat sistem pendidikan selangkah lebih maju, namun akan jauh lebih mundur,” pungkas Irfan.

Sementara itu, Bupati Bima Indah Dhamyanti Putri belum dikonfirmasi, dan masih diupaya konfirmasi untuk perimbangan berita tersebut.(RED,KO.O1)

No comments

Powered by Blogger.