OJK NTB Belum Kirim Rekomendasi Pencopotan Kepala BNI Bima di BNI Bali Nusra, LAPAS NTB Ngamuk di Kantor OJK

Keterangan foto: Kembali LAPAS NTB Datangi OJK.

MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Untuk ke empat kalinya Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) mendatangi Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah beraudiensi dengan Kepala BNI Cabang Bima beberapa hari lalu, LAPAS NTB kembali mendatangi kantor OJK provinsi NTB untuk menagih janji OJK terkait surat  rekomendasi pencopotan Kepala BNI Bima di BNI Bali Nusra. Namun, hal itu tidak di indahkan oleh pihak OJK provinsi NTB, ungkap Juwaedin Ketua LAPAS NTB kepada media ini, Kamis (11/11). 

Jul sapaan akrabnya, mengatakan bahwa OJK Provinsi NTB tidak menunjukkan sikap kooperatif atas tuntutan kita dari LAPAS NTB. Iapun, mengungkapkan bahwa beberapa hari yang lalu lewat audensi dengan Kepala BNI Cabang Bima, jelas-jelas LAPAS NTB meminta dengan sangat kepada OJK provinsi NTB untuk segera kirimkan surat rekomendasi pencopotan Kepala BNI cabang Bima ke BNI Bali Nusra. Hal itu juga dijelaskan oleh dia bahwa surat rekomendasi pencopotan Kepala BNI cabang Bima tersebut atas dasar temuan-temuan tim LAPAS NTB bahwa Kepala BNI cabang Bima gagal melayani nasabah KUR di Kabupaten Bima dan juga atas temuannya dilapangan terkait dugaan pemotongan uang nasabah KUR sebesar Rp. 550.000/ Nasabah, bebernya. 

"Sebenarnya kami akan melakukan aksi unjuk rasa di dua titik yaitu OJK Provinsi NTB dan Mapolda NTB, tapi kami punya niat baik untuk mendatangi kantor OJK Provinsi NTB secara baik-baik untuk menanyakan soal surat rekomendasi pencopotan Kepala BNI cabang Bima, kita cuman mau tanya apakah sudah dikirim apa belum, itu saja sebenarnya yang kita ingin tahu. Ini malah kita di ingin dilawan oleh oknum pejabat OJK Provinsi NTB itu, maksudnya coba?, jangan gitulah kita ini rakyat menyampaikan aspirasi itu sudah menjadi kewajiban Negara untuk melayani aspirasi rakyat", herannya. 

"Masa oknum pejabat OJK itu bilang siap melawan kalian (LAPAS NTB), apa maksudnya coba? dia itu digaji oleh negara untuk melayani, mendengarkan aspirasi rakyat, bukan malah bilang seperti itu sama kita", ujarnya. 

"Ini masalah serius loh, OJK tidak boleh main-main dengan masalah ini, yang kami bawa ini adalah aspirasi petani Kabupaten Bima. Tuntutan kita jelas ya, dari hasil perkembangan kasus kita menggiring masalah ke Mapolda NTB terkait dugaan pemotongan uang nasabah KUR sebesar Rp. 550.000 dan meminta OJK Provinsi NTB untuk segera kirim surat rekomendasi pencopotan Kepala BNI cabang Bima, karena dinilai gagal melayani petani KUR", terangnya. 

Seharusnya OJK Provinsi NTB kooperatif dalam penyelesaian kasus ini atas temuan-temuan kami dilapangan, bukan sebaliknya ngotot aduh argumentasi dengan kami, ada sebenarnya yang terjadi dengan OJK Provinsi NTB hari ini?, tanyanya. 

Selain itu, Ketua Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (Juwaedin) menegaskan akan terus melakukan aksi masa sampai tuntutannya tuntas. Iapun, menambahkan bahwa LAPAS NTB tidak akan pernah mundur dalam mengadvokasi masalah ini, karena ini amanat petani Kabupaten Bima, tegasnya. 

"Saya selaku ketua LAPAS NTB, akan tetap berkomitmen melakukan gerakan ini sampai masalah ini benar-benar tuntas. Ingat itu ya, saya tidak akan mundur", katanya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.