Petani Bawang Merah VS Ultah Dae Ade, Mana yang Lebih Penting Bagi Bupati Bima?

 
MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Jeritan serta tangisan para petani bawang merah Kabupaten Bima terlihat jelas di raut wajah para petani di Kabupaten Bima, terbukti aksi jilid II yang dilakukan petani bawang merah di depan kantor Bupati Bima hujatan peluru dan gas air mata memukul mundur masa aksi. Namun, anehnya Bupati Bima malah memilih datang ke Pulau Lombok (Kota Mataram) untuk hadir mengucapkan selamat untuk tahun untuk "Dae Ade". Sedangkan di Kabupaten Bima yang dimana ia memimpin sedang terjadi unjuk rasa oleh petani bawang merah yang meminta keadilan terkait harga bawang merah yang anjlok. 

Seperti yang di unggah oleh beberapa akun Facebook terlihat jelas Bupati Bima sedang merayakan ulang tahun Dae Ade. Bahkan itu menjadi trending topic di media sosial, dikarenakan di kantor Bupati Bima sedang terjadi aksi unjuk rasa oleh petani bawang merah. Ada apa sebenarnya dengan kepemimpinan Bupati Bima hari ini? atau memang Bupati Bima tidak pernah punya niat baik untuk membenahi Kabupaten Bima terutama disektor pertanian hari ini, Kata Muhammad Tohar, SH. lelaki kelahiran Desa Lido, Kecamatan Belo kepada media ini, Kamis (02/12). 

Muhammad Tohar, SH. atau yang akrab disapa Tohar ini mengatakan bahwa Bupati Bima tidak memiliki rasa kemanusiaan terhadap nasib para petani bawang merah. Itu jelas adanya, dengan beberapa tindakan yang dilakukan oleh Bupati Bima membuktikan bahwa Bupati Bima tidak memiliki etika baik untuk mensejahterakan para petani. Kalau pun Bupati Bima memiliki etika baik untuk menyelesaikan persoalan anjloknya harga bawang merah seharusnya dia melakukan upaya-upaya hebat untuk menyelesaikan masalah anjloknya harga bawang merah, bukan malah datang ke Kota Mataram lalu merayakan ulang tahun orang itu, kesalnya. 

"Siapa sih Dae Ade itu, kok begitu pentingnya dia sehingga Bupati Bima datang ke Kota Mataram untuk rayakan ulang tahun dia, bahkan Bupati Bima meninggalkan tugasnya sebagai pemimpin. Sedangkan di Kabupaten Bima para petani bawang merah sedang mengadukan nasibnya di depan kantor dia, tidak otaknya sama sekali ya Bupati Bima ini", ucapnya. 

"Bukan saja gagal memimpin Kabupaten Bima dia itu, tapi dia tidak punya niat baik untuk menyelamatkan nasib para petani bawang merah, mungkin dia sudah tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali ya", herannya. 

"Atau dia sengaja membenturkan para petani bawang merah dengan aparat kepolisian ya, jangan-jangan itu kesengajaan yang dibuat oleh dia. Lihat saja tadi bagaimana para petani bawang merah dipukul mundur oleh tembakan gas air mata, kasian para petani bawang merah", ucapnya. 

Ditambahkannya, Muhammad Tohar, SH. jika Bupati Bima tidak segera mengambil sikap, ini akan menjadi instabilitas besar-besaran di Kabupaten Bima. Menurutnya, persoalan petani adalah persoalan mayoritas, karena 80% masyarakat Kabupaten Bima bisa di bilang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian terutama dari hasil bawang merah. 

"Catat ya, jika persoalan anjloknya tidak terselesaikan oleh Pemda, ini akan menjadi bom waktu untuk kepemimpinan IDP Dahlan, karena petani sudah mulai bergerak dan itu murni lahir dari keresahan para petani bawang merah", himbauannya.(KO.O2)

No comments

Powered by Blogger.