Bupati Bima Dilaporkan Ke KPK,Ketua GMNI Kabupaten Bima Angkat Bicara

BIMA,KabaroposisiNTB.Com--Ramai perbincangan dan pemberitaan media nasional pelaporan Bupati Bima, Sekda dan Kadis Perkim atas kerugian negara atas pembangunan Masjid Agung Bima yang menghabiskan anggaran 80 Milyar. Disisi lain temuan BPK kerugian negara mencapai 8 Milyar ini mengundang perhatian masyarakat kabupaten. Ketua GMNI Kabupaten Bima Cahyo angkat bicara. 

Kata dia, Awalnya dirinya tidak percaya dan saya katakan tidaklah mungkin dengan adanya dugaan terkait Bupati Bima korupsi pembangunan Masjid a
Agung, tapi ternyata 5 media Nasional diantaranya : Kompas.com, Republika.co.id, detik.com, Voi.id dan idntimes sudah mempublikasikannya. 

"Dengan hasil pemerikasaan BPK provinsi senilai 8,4 miliar, wah ini bukan nominal yang main-main, KPK harus mengatensi kasus ini dengan segera," ungkapnya. 

Ia mengungkapkan, Sungguh ironis Bupati Bima sang keturunan Dinasti megah dengan kekuasaan hanya di pegang oleh keluarga mereka saja selama ini melakukan penyelewengan anggaran pembangunan Masjid, Bupati Bima yang cantik, anggun serta Janda yang berwibawa dihadapan rakyat kabupaten Bima tidak semestinya melakukan hal yang demikian.

"Mendengar dugaan ini pula, saya mendeklarasikan sudah cukup pemimpin seperti Indah Dhamayanti Putri memegang kekuasaan secara berkesinambungan di kabupaten Bima," tegas Ketua GMNI.

Dijelaskannya, Mungkin hari-hari kemarin IDP di angung-angungkan oleh segelintir manusia di kabupaten Bima, tapi sekarang IDP tidak lagi pantas menjadi 01 di tanah keramat ini. 

"Melirik model sikon kepemimpinan IDP sebagai Bupati Bima hanya berorientasi meneruskan kepemimpinan almarhum suaminya (Dae Feri), tidak memiliki inisiatif sendiri untuk daerah yang maju dan daerah yang berkepribadian kokoh," imbuhnya. 

Ditambahkannya, Bukan anggaran yang sedikit 8,4 miliar, bagi dirinya yang strata rakyat kelas bawah, dari 2021 Bupati Bima pernah beberapa kali di laporkan ke KPK namun alhasilnya bertepuk sebelah tangan. Momentum laporan kali ini akan menjadi saksi dan akan menelajangi secara langsung seluruh kebusukan anggaran yang di lakukan Bupati Bima selama masa kepemimpinannya. 

Kali ini saya percaya KPK, Verifikasi laporan sedang berlangsung, bupati Bima mulai merinding, muka pucat akan mulai nampak. Moga-moga pihak pelapor terus presure KPK, agar supaya KPK turun gunung dan akan menjadi cikal bakal runtuhnya Dinasti otoriter yang selama ini mengakar kuat di kabupaten bima.(RED)

No comments

Powered by Blogger.