Jalan Dua Desa Di Donggo Rusak, Pemda Dinilai Tutup Mata

foto: Kondisi Jalan Yang Rusak Di Kecamatan Donggo.
Bima,Kabaroposisi.Com--Pembangunan jalan Infrastruktur di Kabupaten Bima sering disorot baik melalui status FB, dan pemberitaan media cetak dan Online dewasa ini menyorot Pemerintah Daerah, serta Provinsi. Seperti yang terjadi di Kecamatan Donggo pada dua desa yang kondisi ruas jalan yang rusak dan berkubang di beberapa wilayah mendapat sorotan dari berbagai pihak termaksud dari kalangan aktivis Donggo sendiri.

Satria aktivis muda asal Donggo ini, mengaku bahwa selain Desa O'o, juga masih banyak Desa lain di Donggo yang ruas jalannya masih mengalami kerusakan dan berkubang, diantaranya Desa Kala dan Desa Ndano Na'e.

Ia mengungkapkan, di dua Desa tersebut, ada beberapa titik jalan yang rusak parah, sehingga jika musim hujan, selain licin, jalan itu juga akan terlihat seperti danau kecil, akibat tergelinang air," ujar Satria, Selasa (15/01/2020).

Tidak hanya itu, kata dia, panjangnya kubangan jalan tersebut, juga kerap menjadi keluhan Warga setempat, sehingga tak jarang para pengendara pun mengalami kecelakaan di titik-titik jalan yang dimaksud.

Menurutnya, persoalan yang mengerikan ini, harusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kabupaten Bima. Disamping melaksanakan pemerataan pembangunan infrastruktur, juga meminamilisir terjadinya angka kecelakaan lalulintas yang diakibatkan oleh rusaknya jalan. " Pemda harus seirus tangani persoalan ini, sebab berbicara jalan berarti berbicara umat dan kepentingan umum," tegasnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa Infrastruktur merupakan kebutuhan sentral Warga, sehingga secara konstisional tugas moral Pemerintah wajib mewujudkan dan membenahi apa yang menjadi keluhan rakyat, termaksud kerusakan jalan di Donggo ini, yang bertahun-tahun lamanya.

" Ketika jalan rusak berangsur lama dan tidak diperhatikan, artinya Pemkab mengekang hak Warga untuk menikmati aktifitas bertransportasi yang aman dan nyaman. Disisi lain, juga akan menghambat perkembangan di berbagai sektor, seperti pertanian, Perdagangan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain," ketusnya.

Merunut persoalan tersebut, Ia menilai, ada kesenjangan yang terjadi terkait pemerataan pembangunan infrasturktur di Kabupaten Bima, bahkan terkesan ada unsur diskriminasi, sebab sudah bertahun-tahun jalan rusak itu tak pernah dilirik.

" Selogan Bima Ramah itu, harus diimplementasikan dalam kehidupan nalar serta nurani rakyat, sebab merekalah yang merasakan langsung tentang dinamika pembangunan di Bima," tegasnya.

Terkait jalan rusak tersebut, Ia menekankan agar Pemkab Bima segera membuka mata dan merespon keluhan Warga. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa apakah pembangunan di Bima benar-benar merata, atau hanya selogan," tutupnya. (K001)

No comments

Powered by Blogger.