Kadis Disnakertrans NTB: Mahasiswa UIN Siapkan diri jadi Pengusaha

Keterangan foto: Kadis Disnakertrans NTB Gede Putu Aryadi, S.Sos depan Mahasiswa UIN Siapkan diri jadi Pengusaha.

MATARAM,KabaroposisiNTB.Com--Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH  mengajak mahasiswa UIN Mataram sejak dini  menanamkan optimisme menjadi orang hebat dan pengusaha sukses.

"Kita harus keluar dari pandangan kerdil, yang hanya melihat apa yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal saja. Tapi lihatlah keluar, dunia yang luas ini, dengan sejak dini membangun mindset untuk menjadi bos. Bukan sekedar menjadi pekerja saja, tapi jadilah orang yang menciptakan lapangan kerja itu sendiri," ajak Aryadi saat sesi tanya jawab pada acara Bimbingan Teknis Memasuki Dunia Kerja Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir UIN Mataram di Taliwang Nada, Selasa (23/11).

Ia menyebut, progran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), bertujuan untuk membuka ruang bagi mahasiswa, bisa menyiapkan diri memasuki dunia kerja, membekali diri dengan skill dan inovasi sesuai dengan bakat atau minat masing masing.

Program MKBM adalah program di mana mahasiswa memiliki kewajiban belajar hanya 6 semester. Selanjutnya 3 semester lagi mahasiswa boleh memilih program studi yang diinginkan di kampus lain, bisa juga mengambil program magang, atau bahkan bisa membuat wirausaha. 

"Program MBKM diharapkan dapat membuka mata mahasiswa agar tidak terpaku setelah lulus untuk mencari pekerjaan, tetapi harus membuka lapangan pekerjaan dengan berwirausaha," kata Mantan Irbansus pada Inspektorat Prov. NTB.

Terkait usaha pemerintah dalam mengatasi pengangguran, Mantan Kepala Dinas Kominfotik Prov. NTB menyampaikan pemerintah telah meluncurkan sejumlah program kolaboratif antara lembaga pelatihan, dunia industri dan Lembaga Pendidikan Vokasi untuk menyiapkan calon tegaga kerja kompeten dan calon wirausaha mandiri.

Diantarannya program pelatihan pola magang, dimana pemerintah melakukan fasilitasi, dan dunia industri dilibatkan mulai dari perencanaan, rekrutmen peserta dan menunjuk lembaga pelatihan yang sesuai dengan skill yang dibutuhkan, kemudian dimagangkan di industri yang bersangkutan. Pada akhirnya setelah selesai magang, peserta tersebut langsung diserap menjadi pekerja pada perusahaan tempat magangnya.

Selain itu, ada juga program WLKP online untuk mengetahui secara lebih konkrit dan riil mengenai kondisi Ketenagakerjaan pada perusahaan, sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pengangguran dan proteksi terhadap pekerja. 

"Tak hanya itu, sistem WLKP online dapat memberikan data dan informasi yang diberikan oleh perusahaan, jadi pemerintah dan lembaga pendidikan/pelatihan vokasi bisa menyiapkan skill yang di butuhkan oleh perusahaan dengan bekerja sama dengan stakeholders terkait," jelasnya.(KO.O3)

No comments

Powered by Blogger.